Yayasan Pelita Jiwa Insani
Wujudkan Bangsa yang Bebas Narkoba
Jumat, 21 April 2017
Sepak Terjang Permen "Dot"
Permen dot merupakan permen unik berbentuk dot atau botol susu bayi namun
bentuknya mini dan bagian dot nya adalah permen, dan kini permen
tersebut menjadi viral, bukan karena keunikan bentuknya dan keenakan
rasanya namun diduga permen tersebut ada kandungan narkobanya. Permen keras atau biasa disebut permen dot ini telah berada di beberapa sekolah di Indonesia. Permen tersebut
diduga mengandung zat memabukkan narkoba dijual dengan harga Rp 1.000
setiap permennya. Pertama kali permen dot ini terkenal di Kota Surabaya dikarenakan adanya beberapa razia di beberapa sekolah oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Sebelumnya, permen berbentuk dot itu dirazia oleh petugas Satpol PP Kota Surabaya atas perintah Wali Kota Tri Rismaharini, Selasa lalu (7/3). Permen itu dicurigai mengandung narkoba setelah adanya laporan seorang siswa SD mengaku pusing-pusing setelah mengkonsumsi permen tersebut. banyak orang tua siswa yang was-was dikarenakan peredaran permen tersebut.
Satuan Polisi Pamong Praja Surabaya
menyatakan tengah melakukan razia permen dot yang diduga mengandung zat
adiktif dan meresahkan masyarakat karena menjadi viral. Atas perintah
Wali Kota Tri Rismaharini, Satpol PP bekerja sama menyisir sekolah dasar
dengan aparat Kepolisian Sektor (Polsek), puskesmas, hingga Koramil
sejak Senin, 6 Maret 2017. Dari operasi gabungan yang digelar tersebut,
Satpol PP menyita 345 botol permen untuk dilakukan uji laboratorium.
Hasil tes laboratorium
nantinya akan diserahkan ke pemerintah Kota Surabaya. BPOM masih
menunggu hasil uji laboratorium permen jenis lainnya yang diserahkan
Pemkot Surabaya. Selain permen dot, ada pula permen jenis jelly stick
dan permen berbentuk domba.
Setelah melalui pemeriksaan, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya akhirnya mengeluarkan laporan hasil uji laboratorium permen dot yang diduga mengandung narkoba. Ternyata, hasil tes laboratorium menyatakan permen dot adalah negatif. "Hasil ujinya negatif terhadap parameter yang kami uji," ujar Pelaksana tugas Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Surabaya. Sampel permen asal Cina produksi Xiamen Yang Wan Foodstuff itu lolos dari empat parameter narkoba. Salah satu contoh zat psikoaktif parameter tersebut ialah amfetamin, yang menyebabkan ketagihan. "Negatif, tidak mengandung amfetamin."Permen-permen yang diimpor PT Petrona Inti Chermindo, Jakarta Barat itu juga tak mengandung rhodamin. Bahkan, resmi terdaftar sebagai makanan luar dan memiliki label BPOM RI ML 224409003077.
Pasca Rehabilitasi
Kegiatan pasca rehabilitasi yang diadakan oleh Yayasan Pelita Jawa Insani juga didukung oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu kepulihan klien setelah kegiatan rehabilitasi selesai. Pelaksanaan kegiatan ini adalah selama 2 (dua) bulan dengan mengikuti semua sesi dari berbagai bidang yaitu : Adiksi, Medis, Agama, Tokoh Masyarakat, Psikiater dan sesi dari pendukung lainnya. Pada pelaksanaannya, kegiatan ini berupa konseling, diskusi, dan menggali permasalahan yang dihadapi oleh klien setelah selesai melaksanakan program rehabilitasi agar klien mampu untuk berkegiatan dan bersosial di lingkungannya dengan lebih baik dari sebelumnya.
Kamis, 13 April 2017
kita
semua wajib untuk memerangi segala bentuk Narkoba, sehingga diperlukan
kesadaran kita semua untuk aktif, agar pencegahan, pemberantasan dan
rehabilitasi korban penyalahguna Narkoba dapat segera terealisasi
Selain pemberantasan kita juga memfokuskan pada rehabilitasi korban penyalahguna Narkoba
Yayasan Pelita Jiwa Insani, hadir untuk membantu korban penyalahguna Narkoba untuk keluar dari masalah yg dihadapinya.
Selain pemberantasan kita juga memfokuskan pada rehabilitasi korban penyalahguna Narkoba
Yayasan Pelita Jiwa Insani, hadir untuk membantu korban penyalahguna Narkoba untuk keluar dari masalah yg dihadapinya.
Langganan:
Komentar (Atom)





